Carrefour, ter.. la.. lu

Yang saya maksud adalah Carrefour Kali Rungkut Surabaya. Kemarin abis maghrib saya berniat belanja disana dengan membawa tas punggung. Begitu mau masuk langsung ada keanehan. Pintu masuk mobil dan motor sama, loket tiketnya-pun sama. Letaknya mepet ama jalan raya. Jadi bisa dibayangkan jika banyak yang antri tiket parkir, antriannya bisa memacetkan jalan raya.

Kemudian sebelum masuk, saya menitipkan dulu tas saya. Disinilah saya merasa kecewa.Ter..la..lu lama untuk menitipkan sebuah tas. Disana hanya ada 1 karyawan wanita untuk 2 ruangan. Ruang penitipan dan ruang pengambilan hadiah. Saya tanya petugas pria yang memegang handy talkie “Mas yang njaga penitipan tas ngga ada ya?”. “Bentar Mas, gantian”. Kebetulan si petugas wanita masih sibuk menukarkan hadiah. Setelah 15 menit tidak dilayani, saya meninggalkan carrefour. Kapok dah. Mending ke carrefour express (dulu Alfa) Jemursari. Disana selalu ada petugas yang siap melayani penitipan tas.

Sampai di c’four express dan belanja sana-sini tibalah waktunya membayar. Biasanya saya menggunakan fasilitas debit BCA yang ada di kartu ATM Shar’e Muamalat. Tapi saya lihat petugas kasir menggesekkan kartu saya ke verifone, bukan debit BCA berwarna biru seperti biasanya. Wah kaya’nya bakal ribet nih, perasaan saya. Dan benar, kartu saya tidak dikenali alias “invalid card”. Saya berusaha menjelaskan kalau kartu ATM Shar’e saya bisa debit BCA dan bisa digesek di alat yang berwarna biru. Tapi kata Mbak-nya “Ini (Verifone) baru Mas.”. “Mulai kapan Mbak?”. “Sudah dua bulan”. Perasaan bulan kemarin saya masih bisa menggunakan kartu saya.

Entahlah, dengan belanjaan yang begitu banyak dan uang di dompet yang tidak mencukupi, akhirnya saya terpaksa mengambil uang dulu di ATM. Begitu kembali dari ATM saya melihat antrian di belakang saya masih setia menunggu saya. Duh, jadi ngga’ enak :). Setelah selesai membayar Mbak kasir-nya pun meminta maaf. I have to check to Muamalat.

Tags: